Kamis, 19 April 2018

Materi Cisco

  A.    Pengertian Cisco Packet Tracer

Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok.Packet Tracer adalah sebuah cross-platform network simulator yang dirancang oleh Cisco Systems untuk berjalan di Mac OS, Linux dan Microsoft Windows. Properti serupa untuk Android, aplikasi ini juga tersedia. Packet Tracer memungkinkan pengguna untuk membuat simulasi jaringan topologi dengan menyeret dan menjatuhkan router, switch dan berbagai jenis lain dari perangkat jaringan. Koneksi fisik antara perangkat diwakili oleh "kabel" item. Packet Tracer mendukung sebuah array dari simulasi Aplikasi protokol Lapisan, serta dasar routing dengan RIPOSPF, EIGRP, BDP, untuk luasan yang diperlukan oleh arus CCNA kurikulum. Sebagai versi 5.3, Packet Tracer juga mendukung Border Gateway Protocol.Versi 6.0 menambahkan dukungan untuk IOS versi 15 dan Panas Siaga Protokol Routing. Versi 6.1.1 menambahkan dukungan untuk berbagai DHCP, EIGRP dan OSPF perintah, peningkatan dukungan untuk Zona Berbasis Firewall kebijakan. Sebagai versi 6.2, Packet Tracer mendukung sebuah embedded web server dengan JavaScript dan CSS dukungan. Baris perintah yang dapat digunakan untuk membuat sebuah router untuk koneksi pc.
   B.  Fitur pada Cisco Packet Tracer

Ø  Menu Bar                                                                                                                                       Menu bar adalah menu yang berisi perintah – perintah dasar seperti. Menu bar dibagi menjadi 2 yaitu dibagian atas dan bagian bawah
    Ø  Bagian Bawah
1.      New : membuat halaman kerja baru ( file baru )
2.      Open : membuka file yang sudah dibuat
3.      Save : menyimpan file yang sudah dibuat
4.      Print : untuk mencetak halaman kerja atau topologi yang kita buat
5.      Copy : untuk mengcopy perangkat atau topologi
6.      Paste : untuk mempaste perangkat atau topologi yang telah kita copy
7.      Undo : kembali ke awal atau membatalkan pekerjaan terakhir ( aktivitas terakhir )
8.      Redo : membatalkan undo
9.      Zoom in : untuk memperbesar sebuah ukuran topologi
10.  Zoom reset : mengembalikan ukuran ke semula
11.  Zoom out : untuk memperkecil ukuran topologi
12.  Pallet dialog
13.  Custom device dialog
  Ø  Bagian Atas
1.      File : new, open, open sample, save, save as, save as PKZ, save as common cartridge, print, recent file, exit and logout, exit
2.      Edit : copy, paste, undo, redo
3.      Option : preferences, user profile, algotithm setting, view command log
4.      View : zoom, toolbar
5.      Tools : Drawing palette, Custom device dialog
6.      Extentions : Activity wizard, multiuser, IPC, scripting, clear terminal agent, LAN multiuser agent, Marvel, WAN multiuser agent, UPnp multiuser
7.      Help : contents, tutorial, report an issue, about

1.      Select : memilih perangkat yang akan dimasukan ke workspace ( Lembar kerja )
2.      Place Note : memberikan sebuah catatan pada perangkat yang ada pada workspace ( lembar kerja )
3.      Delete : menghapus perangkat pada workspace ( Lembar kerja )
4.      Inspect
5.      Draw a polygon. Use this tool for encirlement test : menandai atau memberikan warna pada sebuah perangkat atau topologi
6.      Resize Shape
7.      Add simple PDU : Untuk mengirim pesan ( test ping )
8.      Add complex PDU

1.      Routers : Untuk menggabungkan atau menghubungkan 2 atau lebih network pada suatu jaringan yang berbeda
2.      Switch : Switch berfungsi untuk meneruskan paket data saja. Tanpa melakukan proses routing. Namun kita masih bisa memanage nya
3.      Hub :  Sama seperti switch namun kita tidak bisa memanage nya
4.      Wireless device : Berisi bermacam – macam peragkat wireless
5.      Connection : Berisi berbagai macam kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat yang satu dengan perangkat yang lain
6.      End Devices : Berisi berbagai macam perangkat seperti PC, Laptop,Server ( generic ), IP Phone, voip device, Phone, TV, dll
7.      Security
8.      WAN Emulation
9.      Custom made device : Perangkat yang dapat kita custom sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
10.  Multiuser Connection

Fitur ini digunakan untuk melihat simulasi jaringan dan paket data secara spesifik
   C.     Kelebihan dari Cisco Packet Tracer
1.      Pembelajaran akan lebih menarik sebab media yang dipakai berupa visual atau gambar.Dapatmengurangi
2.      Biaya besar untuk melakukan kegiatan pembuatan jaringan.
3.      Dapat meningkatkan kreativitas individu karena pembelajaran dilakukan sendiri.
4.      Dimungkinkan siswa untuk mengeluarkan idea atau gagasannya secara baik dan sistematis.
5.      Dapat melakukan rancangan suatu topologi jaringan dengan mudah serta penempatan perangkat jaringan dapat diatur dan ditentukan dengan baik.

   D .   Contoh cara kerja dengan Cisco Packet Tracer
  Ø  Cara routing static (CLI)
Router
Router 1
Fa0/0
192.168.10.1/24
Se0/0/0
172.16.1.1/16
Router 2
Fa0/0
192.168.20.1/24
Se0/0/0
172.16.1.2/16
PC
PC1 & PC2
192.168.10.2/24 & 192.168.10.3/24
PC3 & PC4
192.168.20.2/24 & 192.168.20.3/24

  (1)      Konfigurasi IP address

Setting ip address masing masing PC, klik pada icon PC, IP Configuration dan masukan ip address nya.
PC1
IP Address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC2
IP Address : 192.168.10.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC3
IP Address : 192.168.20.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1
PC4
IP Address : 192.168.20.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1

Lanjutkan dengan setting ip address masing masing interface router pada menu Command Line Interface (CLI) :
Router 1
Router>enable
Router#hostname Router1
Router1#configure terminal
Router1(config)#interface Serial0/0/0
Router1(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.0.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#interface fastEthernet 0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router 2
Router>enable
Router#hostname Router2
Router2r#configure terminal
Router2(config)#interface Serial0/0/0
Router2(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.0.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#interface fastEthernet 0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit


  (2)      Konfigurasi Routing Statis
Selanjutnya, setting routing statis pada kedua router, ada beberapa format dalam membuat routing statis yang dengan next hop address dan exit interface.
Pada ip route dibawah saya menentukan tujuan sebuah network artinya semua komputer dalam satu network dapat terhubung, jika ingin komputer tertentu secara spesifik tinggal gunakan ip address sebagai destination.


Cara pertama dengan next hop address :
identifikasi next hop address
Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1

Cara kedua dengan exit interface :


identifikasi exit interface
Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 serial 0/0/0 

Terakhir, coba test koneksi untuk kedua format routing statis dengan ping atau simple PDU test, dan konfigurasi routing static sudah selesai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar